Ceritanya saya disuruh beli tiket kereta api sama bapa, jurusan Bandung-Padang. Saya & beberapa penumpang yg hendak pergi dg KA, ngantri dari subuh di sebuah stasiun kecil. Pas buka tiba-tiba Eka (anak sipil) datang (biasa..mimpi, saling menyambung dengan tidak jelas). Dia bawa draft tugas besar pelabuhan kami yang ditolak sama asisten (waa!mimpi buruk…padahal aslinya draft udah kami ambil lagi kemaren). Trus pas loket udah buka, si petugasnya menolak melayani saya. Dengan alasan: TIDAK ADA JALUR KERETA API YANG MENGHUBUNGKAN BANDUNG-PADANG!—oia ya….(dasar mimpi…)
Nah, mimpi pun bersambung….
Sekarang saya ada di ITB. Tiba-tiba ada kunjungan dari taruna (calon perwira) Akademi TNI. Yang datang teman2 saya di SMA dulu. Wah, tak disangka, ternyata mereka sudah bukan taruna lagi. Saya melihat sejumlah sosok yang dulu pernah satu almamater. Ada Danton, Tatat, Aris Anas (Rambo), Bhisma, Asman, dll. (maklum.,.mimpi sering cepat lupa). Mereka memakai seragam hijau (bwt yang AD), hitam (AL–>klo g salah warna hitam itu seragam internasional pelaut), tapi saya ga liat warna biru Angkatan Udara (mungkin lupa, apakah ada atau engga di mimpi). Wah, jd teringat masa lalu waktu saya masih sama seperti mereka: menjadi calon taruna. Yup, saya sempat mengikuti pembinaan calon taruna Akademi TNI/Polri hingga akhirnya Allah SWT memilihkan saya jalan yang lain.
Kami bercengkrama di GOR ITB (bangunannya putih, bagus, isinya lengkap), bukan Sabuga atau GSG loh! Nah, untuk bagian ini saya ga tau ada di sebelah mananya di ITB, tapi di mimpi ini ada. Pokonya di mimpi itu kami saling bercengkrama, melepas rindu, foto2, maen, dll…Sungguh mimpi yang membangkitkan kenangan masa lalu!
Kembali ke dunia nyata…
Tahukah kalian teman??
Di mimpi itu atau di dunia nyata, ada sekelompok orang-orang seumuran kita yang tengah digembleng dengan kerasnya di sebuah kawah Candradimuka. Saat libur lebaran yang lalu, teman saya pernah bercerita, bahwa mereka sudah diberi wewenang untuk memimpin satu regu pasukan baru (prajurit dua)… inget loh!yang memimpin itu umurnya sama dengan mahasiswa tk.3). Jika saya mengingat kehidupan mereka, saya sering termotivasi dan malu sendiri. Dengan usia yang sama, apakah saya sudah bisa memikul tanggung jawab yg setara dengan mereka. Kadang-kadang sebagai mahasiswa (k’lo yg mahasiswa) kita masih sering males-malesan, deadliner dalam mengumpulkan tugas, nyontek pas ujian, melakukan senioritas sempit (menganggap anak baru gatau apa2—mungkin), dll.,dsb, dmcmcm.
Saya harap tulisan ini bisa mengingatkan kita dan diri saya sendiri tentang makna usia dan kedewasaan. Semakin bertambahnya usia, semakin besar pula amanah/tanggung jawab yang harus kita emban. Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang bisa menjaga amanah tersebut…Amiin.
Khusus buat Fortuner, di mana pun klean berada:
I MISS YOU ALL!!!
“…janji kita kan slalu abadi sampai akhir nanti,
hingga Yang Kuasa memanggil kita, kita tetap setia…”
hmmmm… terjawab sudah pertanyaan terbesar tahun ini,, misteri terungkap.sudah tidak penasaran lagi darimana semua OTOT itu berasal..heheheh
huew..kyanya bangga banget ya ama sang otot2 itu ?haha baiklah.
bukannya udah tau sejak dulu Ya?si Kang Lucky ge sama aja kn…klo itu mah,B\’Piki jg pernah ikut pembinaan da. Calon polisi dia dulu…Semakin pernah menderita bareng,kebanggaannya pasti semakin gede..hehe