Cara Menghormat Bendera


Kemarin, di rabu pagi yang cerah dan tidak ada kuliah, saya berkunjung ke American Corner di Perpustakaan Pusat ITB. American Corner adalah sebuah ruangan yang dibangun atas bantuan pemerintah Amerika Serikat. Jika Sampoerna Corner adalah salah satu bentuk CSR dari PT. Sampoerna lewat Sampoerna Foundation-nya, AmCorn ini mungkin kurang lebih sebuah perwujudan usaha Amerika untuk memperlihatkan bahwa negaranya “cinta damai” dan “menjunjung tinggi” HAM. Soalnya, buku-buku yang ada di AmCorn ini sangat beragam mulai dari sejarah bangsa AS, politik, sains, teknologi, hingga majalah-majalah hiburan yang cukup ter-update. Dan yang pasti, buku-buku itu sangat subjektif, memperlihatkan kekuatan Amerika dari segi ekonomi, politik, dan teknologi. Namun, jika kita cukup bijaksana dalam memilih bacaan dan menyaring isinya, berbagai macam pengetahuan bisa kita dapatkan juga. Salah satunya yang saya baca kemarin.

Setelah puas melihat-lihat buku bergambar tentang tragedi 9/11, saya melihat sebuah buku kecil (lebih mirip buklet tepatnya), judulnya “Our Flag“. Dengan desain yang simpel dan unik (dan fullcolour tentunya), saya pun tertarik untuk membacanya. Membaca di tempat, sambil berdiri. Buku itu menerangkan sejarah dan cara memperlakukan “The Star Spangled Banner”, bendera Amerika. Saya pun baru tahu bagian-bagian bendera di sana, ada bagian yang bernama hoist (tinggi bendera) dan fly (lebar bendera).

Namun yang membuat saya terenyuh adalah petunjuk memperlakukan bendera. Di sana tertera dengan jelas ilustrasi-ilustrasi cara menghormat, membawa bendera dalam setiap kondisi, cara meletakkan bendera, dan lain-lain secara detail dengan menarik (karena berwarna dan bergambar, anak kecil pun dapat memahami dengan mudah). Contohnya, jika ada bendera AS dikibarkan, personil militer wajib menghormat dengan mengangkat tangan di pelipis (seperti kita hormat pas upacara senin pagi dulu di sekolah) namun untuk warga sipil, hanya perlu meletakkan kanan di dada kiri dan membuka seluruh penutup kepala. Sangat simpel, tetapi sangat penting.

Saya sangsi apakah seluruh warga Indonesia mengetahui tata cara memperlakukan “Sang Saka Merah Putih” (oia, nama bendera kita adalah Sang Saka Merah Putih, bukan bendera Merah Putih saja)?

Sebenarnya aturan ini telah ada dalam PP No.40 tahun 1958. Di sana tertera banyak sekali aturan-aturan tentang tata cara memperlakukan bendera nasional ini. Salah satu contohnya, jika kita melihat pengibaran bendera, personil militer berseragam wajib menghormat dengan mengangkat tangan kanan sampai pelipis, dan untuk organisasi lain sesuai ketentuan yang diberlakukan. Namun jika kita, warga sipil yang tidak berseragam, sebenarnya hanya cukup berdiri tegak merapatkan tangan dengan jari-jari tertutup di samping badan, dan tentunya menghadap bendera.

Simpel bukan? Tetapi saya pernah melihat beberapa kasus teman-teman kita yang menghormat dengan mengangkat tangan meskipun sedang memakai baju-baju bebas (istilah di TN, baju preman). Oke, cukup gagah memang. Tapi dengan melihat style yang tidak seragam itu memang kurang enak dilihat. Pernah juga saya membaca surat pembaca di koran, isinya protes seorang bapak gara-gara saat dia menyetir diberhentikan oleh personil TNI. Padahal jika si bapak itu bisa melihat kondisi dan tahu aturan, saat pengibaran bendera memang seharusnya memperlambat laju kendaraan, untuk menghormati Sang Saka. Tapi saat kasus itu memang personil TNI-nya yang mengingatkan dengan cara yang kasar.

Agaknya Depkominfo atau lembaga negara yang lain perlu menyosialisasikan hal-hal sepele tapi penting seperti ini. Males banget kan, klo untuk tahu gimana cara ngehormat bendera aja, perlu buka-buka PP yang sangat tebel itu? Dan lagi sosialisasi semacam ini sangat penting untuk diketahui generasi-generasi penerus bangsa ini…

4 Comments on "Cara Menghormat Bendera"


  1. hihihih…saya juga baru tau menghormat bendera waktu latihan samapta, terus untuk yang tidak menggunakan penutup kepala, menghormat bendera dengan menundukkan kepala setetes..

    Reply

  2. ouw….latihan semapta naon kang?hebat euytambahan:klo pake sendal juga cuma berdiri tegak, nunduk doangoia, tau ga kang, ada bendera perang Indonesia? bukan merah putih biasa…Apal ga klo Jepang punya dua bendera waktu PD II. Satu yang bulet merah doang, satu lagi matahari terbit ada garis2nya…Indonesia juga punya ternyata

    Reply

  3. apalagi jaman smp+sma..anak2 hormat kadang dengan stengah hati..stengah lagi maen2..jadi ngarasa bersalah juga..baru tau sekarang tentang si hormat bendera ini..tapi apa daia..udah ga jaman upacara lagi..yang penting ini ilmunya bisa disampaikan ke si adik2+anak2..bagus,gndut!

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *