ITB “Wangi”

Kemarin (4/5) saat saya menuju ruang kuliah di gedung Sosioteknologi, tercium bau menyengat yang amat sangat sangat bau banget pisan! Eeeeuugh…ga kuat baunya. Aroma pesing tersebut mulai tercium saat melewati gedung UPT Bahasa/Elektro bawah. Saya menduga bau tersebut berasal dari WC atau septic tank yang bocor. Saat memasuki ruang kelas Technical Writing pun bau tersebut belum hilang, bahkan masuk ke dalam kelas. Saya pun berinisiatif izin ke luar kelas dan menuju kantin bengkok untuk menikmati sebotol frutcy dan udara segar di sana.


Sebetulnya sejak minggu lalu bau tersebut sudah meneror kami, hanya saja saat itu belum separah kemarin. Mungkin karena tidak tahan dengan baunya, dosen kami pun akhirnya menyuruh kami ke perpustakaan untuk mencari iklan lowongan kerja dan membuat sebuah application letter serta curiculum vitae. Pada awalnya sih sang dosen hanya memerintahkan kami apa adanya, seolah-olah memang beliau sudah merencanakan tugas itu. Tapi, pas akhir-akhir ketahuan juga, beliau memberi tugas itu karena ingin segera angkat kaki dari daerah “tak terhankan baunya” itu. Sebelum keluar, beliau mencak-mencak:
“Gimana sih ITB, bisa bau kaya gini…katanya punya
jurusan Teknik L****U***N!”

Waduh, maen jurusan nih. Tapi mengingat hal ini sudah berjalan seminggu, wajar juga sih sang dosen bilang kaya gitu.
Kelas pun berakhir. Tentunya daripada ke perpus, anak-anak pada milih pulang. Sebelum pulang saya sengaja bertanya pada salah satu karyawan yang terlihat sedang mengurusi “air”…
Oooouw…ternyata, terpecahkan sudah rasa penasaran saya.
Teman-teman tau amonia kan?

Yang rumus kimianya NH3

Nah, ternyata di bagian belakang gedung Sosioteknologi/Farmasi, di basementnya terdapat pengolahan limbah-limbah dari seluruh laboratorium di ITB. Si limbah ini sudah seminggu mampet, ga bisa keluar, jadinya terpaksa dipompa dan dialirkan keluar lewat saluran terbuka (open channel flow…hehe gaya ya istilahnya). Terus, emang boleh limbah di salurin di saluran terbuka / selokan itu? Nah, setahu saya sih limbah yang mengganggu manusia (baik dari bau maupun efek fisik dan kimia lainnya) ga boleh, harusnya disalurin lewat pipa (saluran tertutup).

Penampung terakhir, sebelum limbah di buang

Air limbah yang sedang dipompa keluar
Yah, tapi apa boleh buat, sudah mengalir. Mungkin harusnya orang-orang ahli lingkungan di ITB bisa lebih cepat bereaksi ya. Soalnya siapa tau (pastinya sih) orang-orang tersebut punya solusi yang lebih baik. Bapak-bapak karyawan tersebut mungkin cuma teknisi harian dan belum menganalisis dampak akibat pemakaian cara dia untuk menyelesaikan masalah ini…
Semoga lain waktu tidak sampai seperti ini…

6 Comments on "ITB “Wangi”"


  1. walopun udah lewat salurannya yg bener, ato dimasukin ke dalem banker penyimpanan limbah, baunya mah tetep aja suka kecium (ni yg di daerah labtek biru sih..)susah juga sih klo parameternya itb punya prodi T. L***k****n. kan \’kuman di seberang pulau tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak\’ ghan, he..

    Reply

  2. wah!?ampe labtek biru?parah banget ya…tapi emang saluran limbahnya juga lewat situ kan (ada banyak lab di sana)iya sih, lebih ke pengelolaan dari sarpras-nya.Tapi harusnya kan ahli2 di sana juga cepet tanggap…

    Reply

  3. haduhh..heyy,,aku kan anak jurusan yang kamu sensor !pantesan aja kalo lewat situ biasanya bau Saccharomyces,e.coli, sama p.vulgaris ( berdasarkan kesamaan bau yang aku endus pas di lab. mikling)..ga enak juga jadinya..baru tau sekarang..tapi belum bisa bertindak apa2..heu..*mahasiswi yang tersindir

    Reply

  4. Halo,Salam kenal. Kami suka dengan tema tulisan kamu tentang pengalaman kamu di ITB.Begini, LPM ITB sedang membuat situs antarmuka untuk menjembatani mahasiswa- alumni ITB, dengan siswa SMU dari seluruh Indonesia, yang berminat ke ITB, untuk bisa bertukar informasi. Tujuannya, adalah untuk mengurangi kasus “salah pilih jurusan” sebelum memutuskan masuk ke ITB, juga membuat siswa SMU mengenal lebih dekat kehidupan mahasiswa ITB, dengan harapan, mereka bisa mengoptimalkan waktu belajarnya di kampus.Kami berusaha untuk mengurangi bias informasi seputar jurusan di ITB, bagi siswa SMU, sehingga mereka punya spektrum yang luas dan berimbang seputar disiplin jurusan, bahkan aktivitas mahasiswa ITB.Kalau Kamu bersedia, silakan berkunjung, berdiskusi, berbagi, dan jangan lupa untuk menjawab keingintahuan siswa- siswa SMU dari seluruh Indonesia, tentang ITB.Oh iya, tulisan ini juga bisa lho, kalau mau diposting .Regards,Layanan Produksi Multimedia ITBhttp://www.masukitb.comhttp://multimedia.itb.ac.id

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *