2011

Waktu SMA saya sering berkonsultasi dengan guru (pamong-sebutan di sekolah kami) BP/konseling. Mereka pernah bilang, “Yang tidak berubah dari seseorang itu adalah IQ-nya, sedangkan EQ-nya bisa berubah.” Berbekal quote tersebut, saya yakin bahwa “pengembangan diri” harus terus menerus saya lakukan sampai akhir hayat. Itu juga merupakan salah satu alasan kenapa saya memilih kesenian rampak kendang…

Read More Perubahan EQ

Ini adalah pengalaman pertama saya menelurkan sebuah paper berskala nasional. Paper ini merupakan kelanjutan dari hasil penelitian tugas akhir saya di Program Studi Teknik Sipil ITB. Paper yang saya submit dalam Konferensi Geoteknik Indonesia (KOGEI) IX dan Pertemuan Ilmiah Tahunan XV Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) ini berjudul “Vacuum Preloading Versus Conventional Embankment Preloading…

Read More Vacuum Preloading vs Conventional Embankment Preloading: My First National Paper

Sebagian surat-surat yang Ibu kirimkan sewaktu SMA “Lakukan saja apa yang kamu inginkan, toh yang menjalani hidupmu kamu sendiri kan??” Dulu saya sering mendengar kalimat-kalimat senada seperti kalimat di atas yang ditujukan terhadap siswa kelas 3 SMA saat “galau”‘ ingin menentukan kelanjutan sekolah: kuliah dimana dan jurusan apa? Dimana ada kasus kehendak pribadi bertentangan dengan…

Read More Doa Ibu

It is almost 2 years ago since I made my last riding to Mt. Tangkuban Parahu. In my first attempt (read: Mount Tangkuban Parahu: Between Sweat, Mist, and Proudness) we (Me, Upi & Nuri) haven’t reach the top crater yet. After that, personally, I have an ambition to repeat the journey and finish it in…

Read More Mount Tangkuban Parahu (2) : The Dream Comes True!