Jatuh ke lubang yang sama berkali-kali.
Inilah yang terjadi pada saya di akhir tahun. Sejak awal mula ngeblog saya memasang “visitor counter” yang menunjukkan seberapa seringnya blog saya dikunjungi orang. Mungkin memang fitrahnya manusia ya sebagai makhluk sosial, pengen dikenal banyak orang. Banyaknya visitor counter juga menandakan tingkat ke-terkenalan si blogger. Dulu sekitar tahun 2009 ada blog yang saya jadikan acuan, yaitu blognya kang Mahmuy. Dulu saya heran banget jumlah visitornya udah puluhan ribu. Akhirnya berbagai macam cara pun saya lakukan agar jumlah visitor blog saya melebihi blog kang Mahmuy. Dari nge-refresh sendiri berkali-kali, hingga bikin postingan yang “pasti” dicari orang, contohnya ini.
Tapi lambat laun saya mulai sadar klo besarnya jumlah visitor itu juga berkorelasi dengan bagus tidaknya tulisan yang kita buat di blog. Apakah menarik atau tidak. Inilah yang kemudian membuat saya bertekad untuk menulis lebih banyak. Karena selain jadi terkenal (hehehe) menulis juga bisa mengikat ilmu dengan lebih baik, seperti yang teman saya bilang.
Untuk memacu semangat saya, tiap tahun saya bertekad untuk menulis lebih banyak dari tahun berikutnya. Tapi sejak tahun kemarin tulisannya pasti di rapel di akhir bulan. Dan terjadi pula di tahun ini. Waaaa…
Butuh minimal delapan postingan untuk melebihi jumlah tahun kemarin. Ok, let’s start! (tulisan ini diitung satu ya. hehe)