Apakah Bahagia dan Ketenangan itu Tujuan Hidup?

Apakah Betul bahagia dan tenang itu tujuan hidup?


Bukankah sesudah bahagia itu biasanya ada kesedihan?


Di beberapa minggu terakhir ini saya memikirkan bahwa bahagia dan tenang itu bukan merupakan tujuan. Mohon koreksi jika saya salah.

Bahagia dan ketenangan itu adalah perasaan. Dan itu “bisa” diciptakan dari dalam diri kita sendiri. Saat menulis ini saya terlihat sangat optimis tentang ini, mungkin ada saat nya saya juga bisa goyah jika berada dalam kondisi yang sangat kritis. Semoga tulisan ini bisa jadi pengingat saya jika berada dalam kondisi tersebut.

Jika ketenangan dan kebahagiaan adalah tujuan hidup, sepertinya kisah-kisah Para Nabi menunjukkan bahwa mereka tidak pernah berhasil mencapai tujuan hidupnya. Secara fisik mungkin mereka tidak bahagia dan tenang, tapi jauh di dalam batin nya mereka sudah merasakan kebahagiaan dan ketenangan itu karena jalan yang mereka tempuh adalah jalan yang diridhoi Allah.

Oleh karena itu sudah sepatutnya kita me-reset kembali bahwa tujuan hidup kita itu adalah mendapatkan ridho Allah. Sehingga apa pun kondisi yang kita dapatkan, kita bisa dengan mudah membuat paradigma bahwa itu adalah kondisi terbaik untuk kita.

Kondisi yang tidak mengenakkan akan menjadi pengurang hisab kita sekaligus menjadi sarana untuk “level-up.” Sedangkan kondisi yang baik adalah kondisi dimana kita punya kesempatan untuk bersyukur dan mengundang makin banyak rezeki di kehidupan kita.

1 Comment on "Apakah Bahagia dan Ketenangan itu Tujuan Hidup?"


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *