Saya mengenal dunia persaladan yang lebih advance saat kuliah di kecamatan Bunkyo. Sebelumnya yang saya kenal hanya lotek, karedok dan sebangsanya. Pernah sih sekali-kali makan salad di Pizza Hut, tapi ya cuma nyoba aja. Nah waktu kuliah itu biasanya kita makan di kantin kampus No. 2, atau disebutnya “Dai-Ni Shokudo” dalam bahasa Jepang. Dulu yang ngenalin saya tipe-tipe dressing adalah temen saya bernama Bahar. Nah, ada dressing yang menarik yang baru saya kenal: goma. Itu warnanya coklat dan ada biji-biji wijen. Rasanya enak dan akhirnya jadi dressing default saya. Kadang kalau saya beli salad di kombini (convenience store), dressing nya selalu pakai goma itu.
Agaknya saya tipe orang yang butuh banget sayur. Skip makan sayur bahkan hingga beberapa hari menyebabkan masalah pencernaan buat saya. Saat pindah ke Vietnam, saya merasa berada di surga sayur. Di sana sayur mayur murah dan segar. Bahkan ada restoran vegetarian favorit saya dan teman-teman, namanya Bong Sung. Kalau ada yang mampir ke Ho Chi Minh City, sempatkan ke Bong Sung ya.
Selain itu, saya juga punya ritual makan siang tiap hari Rabu di restoran Italia, namanya Portofino (terakhir tinggal di sana, restonya udah tutup) lalu beralih ke Ciao Bella. Pemiliknya masih sama sih. Uniknya di HCMC, kita bisa nemu banyak restoran Eropa dengan rasa yang autentik tapi harganya masih masuk akal. Kalau di Indonesia mungkin cuma bisa ditemuin di resto-resto atau hotel mewah. Nah, di sini saya pertama kalinya ketemu dengan selada Romain. Tipe selada ini daunnya lebar dan urat-uratnya jelas. Kalau dimakan ada sensasi krispi nya. Di resto Italia ini lah saya makan romain di dalam Caesar Salad.
Karena sudah cocok dengan daunnya, romain dan dressing goma/wijen jadi pilihan rutin saya kalau bikin salad hingga saat ini. Biasanya saya kombinasikan dengan tomat cherry. Jadi saat butuh asupan sayuran, saya biasanya nyalad. Di Jakarta saya merasa kesulitan untuk dapat Romain yang segar. Tapi akhirnya nemu via “Sayurbox” dan dengan harga yang murah pula. Jadilah rutinitas bersalad bisa tetap terjaga. Berikut foto-foto tipikal salad yang saya buat.
Romain yang masih dikafani biar air bekas cuciannya hilang 
Tampak dekat urat-urat Romain 
Hasil akhir potong-potong Romain campur tomat dan timun disiram dengan dressing goma/wijen
#sayasukasayur
#sayursukasaya
#healthylifestyle