Cita-cita

Jatuh ke lubang yang sama berkali-kali. Inilah yang terjadi pada saya di akhir tahun. Sejak awal mula ngeblog saya memasang “visitor counter” yang menunjukkan seberapa seringnya blog saya dikunjungi orang. Mungkin memang fitrahnya manusia ya sebagai makhluk sosial, pengen dikenal banyak orang. Banyaknya visitor counter juga menandakan tingkat ke-terkenalan si blogger. Dulu sekitar tahun 2009…

Read More Rush Hour di Akhir Tahun

67 tahun sudah negeri ini merdeka Setiap tahun kita peringati kemerdekaan ini Dengan jargon-jargon Semangat sesaat setelah itu hilang Di tempat ini untuk pertama kalinya aku tidak mendengar jargon-jargon Dulu aku sering mendengar: “Dengan Semangat ’45, mari kita tingkatkan Nasionalisme kita” Apa sebenarnya makna 17 Agustus 1945? Apa sebenarnya Nasionalisme itu? Mari definisikan sendiri… Bagiku,…

Read More Apa makna 17 Agustus 1945 untukmu?

In my first week in Japan, the International Office of The University of Tokyo gave me a blue envelope, contained an invitation letter to attend the entrance ceremony in the next week. For me, (at first) the invitation is not so special since I have experienced the euphoria of being a university student in my…

Read More Entrance Ceremony

In the middle of my packing activity, I found this old note. This note was written by my father and mother for me as I would leave to continue my study in Taruna Nusantara Magelang. Here is their notes: (Indonesian Version): Bandung, 3 Dzulqaidah 1424 H/ 26 Desember 2003 Apabila sudah mempunyai cita-cita (azzam), maka…

Read More The Notes