Ada yang pernah mendengar kota bernama Dalat?
Saat saya mendengar nama kota itu, saya langsung mengasosiasikannya dengan Presiden Soekarno.
Karena di beberapa buku referensi sejarah diceritakan bahwa Bung Karno pernah mengunjungi Dalat untuk membicarakan rencana kemerdekaan Indonesia dengan petinggi militer Jepang.
Setelah beberapa bulan menetap di Vietnam, akhirnya saya berkesempatan mengunjungi Dalat untuk pertama kalinya di bulan September tiga tahun yang lalu. Setelah menikmati kota Dalat selama dua hari, di mana kami bersepeda di sana dan jalan-jalan keliling kota, saya berpikir, “Sepertinya saya jatuh cinta dengan Dalat.”
Lalu tahun depannya saya kembali berliburan di kota ini. Saat itu kami menyewa motor dan berkeliling Dalat, di dalam kotanya dan di pinggiran kotanya. Kota Dalat ini ibarat Bandung atau Bogor. Kota yang didirikan sebagai tempat peristirahatan pada jaman kolonial Prancis di Vietnam. Kota yang terletak di dataran tinggi propinsi Lam Dong ini sungguh sejuk dan cantik. Dengan kondisi geografis dan cuaca mendukung, kota ini merupakan salah satu tempat budi daya dan suplai bunga dan sayur-sayuran di Vietnam. Kebutuhan masyarakat Vietnam akan bunga termasuk tinggi dikarenakan faktor budaya. Mereka banyak menggunakan bunga dalam berbagai kesempatan. Produk-produk agrikultur yang dihasilkan dari Dalat dan daerah sekitarnya juga merupakan produk unggulan. Salah satu tanaman berkhasiat, yaitu Artiso, merupakan produk unggulan dari sini. Tanaman ini dipercaya berkhasiat untuk mengobati kolesterol dan penyakit yang berhubungan dengan jantung. Oleh karenanya artiso banyak diproduksi dan disajikan dalam bentuk teh.
Banyak tempat menarik di dalat yang menjadi objek wisata. Pada dasarnya saat memasuki wilayah kota Dalat, kita sudah bisa menikmati keindahan lanskap kota. Bayangkan anda memasuki kota Dalat dengan jalan menurun dan bisa melihat danau luas di tengah kota yang dikelilingi rerumputan hijau, bunga-bunga yang mekar sepanjang tahun, bangunan-bangunan jaman kolonial yang masih terawat, bahkan kadang-kadang kita bisa melihat kuda yang berlarian di sekitar danau. Di kota ini, konservasi bangunan-bangunan bersejarah sangat serius dilakukan. Pemerintah Vietnam mengizinkan kepemilikan properti oleh swasta untuk dijadikan tempat tinggal, hotel, kafe, dan sebagainya asalkan tidak merubah sama sekali bentuk bangunannya. Oleh karenanya banyak sudut-sudut kota Dalat yang masih bernuansa otentik Eropa jaman dulu (meskipun saya juga belum pernah ke Eropa, apalagi ke jaman dulu 😉 ). Pemerintah juga memberlakukan aturan untuk melarang bus-bus atau kendaraan besar seperti truk untuk memasuki kota untuk menghindari kesemrawutan. Oleh karena itu terminal bus untuk turis atau warga loka terletak di pinggiran kota. Dan perusahaan bus akan menyediakan layanan shuttle gratis untuk menjemput penumpang dari dan ke terminal bus. Terminal bus nya pun sangat tertata dan terawat mirip bandara.
Berdasarkan pengalaman saya, menikmati kota Dalat bisa dilakukan dengan menyewa motor sehingga kita bisa fleksibel untuk menikmati seluk beluk kota. Di dalam kota, kita menujungi objek wisata seperti Taman Bunga, Crazy House, danau, XO exhibition, Taman Lembah Cinta (sorry ya, ini translate langsung dari bahasa Inggris :D), istana musim panas raja Vietnam yang terakhir, stasiun kereta Dalat dan pasar di tengah kota. Untuk yang terakhir ini saya memasukannya ke dalam list objek wisata karena menurut saya utuk menikmati Vietnam, atau mungkin kota-kota lain juga, lebih terasa kalau kita bisa blend-in dengan warga lokal. Kita bisa melihat aktivitas dari sudut pandang masyarakat lokal dan kadang bisa dapat pelajaran hidup yang berharga.
Agak keluar kota sedikit, kita bisa mengunjungi kuil Buddha dan air terjun serta melihat-lihat kebun sayur, bunga dan buah-buahan. Oia, kalau yang pernah ke Ho Chi Minh CIty, mungkin pernah tahu ada jalan namanya Pasteur. Sama kayak di Bandung ya? Nah, Pasteur juga pernah mendirikan tempat riset di Dalat ini. KOmplek risetnya juga masih ada di sini.
Untuk persoalan kuliner, karena saya hanya bisa makan makanan yang halal, biasanya saya makan sarapan di hotel (sayur, ikan, telur) atau makanan vegetarian. Di Dalat juga ada restauran vegetarian yang sangat recommended menurut saya. Lokasinya ada di pusat kota. Tahun lalu saya kembali ke Dalat hanya untuk bersepeda. Dalat emang ngangenin..hehe. Di liburan tahun lalu, saya dan teman-teman pergi ke Dalat menggunakan bus malam dari Ho Chi Minh City. Lalu kembali keesokan paginya dengan pesawat yang paling pagi (pukul 3:30; yang paling murah FYI). Landscapenya yang berbukit-bukit sangat cocok untuk ber-MTB di Dalat.
Well…ini beberapa foto saya di Dalat. Salah satu kota di Asia Tenggara yang ngangenin dan oke buat liburan 😉
Bersepeda di samping danau di tengah kota Dalat |
Tim pesepeda |
Suasana pusat kota yang berkabut |
Pemandangan taman di istana Bao Dai |
Danau Dalat |