Review Buku Tulis Kokuyo

Kali ini saya akan me-review buku…tulis.

Yes. Buku tulis a.k.a note book (eh, buku catatan). Jadi jangan berharap akan ada spoiler. Hehe.

Sebetulnya sudah lama saya punya perasaan ga enak dengan catetan-catetan saya di buku-buku yang selama ini saya pakai buat catetan kerja. Sepertinya sisi perfeksionis saya muncul. Kadang suka gatel kalau misalnya saya bikin catetan meeting atau ide atau apapun di satu lembar note book tapi ngga sampai habis satu halaman. Nah, untuk hari berikutnya, apakah saya perlu melanjutkan di halaman tersebut atau pindah ke halaman baru. Kalau saya lanjut di halaman yang sama, takut belepotan dan takut ngga ke highlight (sulit untuk menelusuri secara kronologis). Kalau saya lanjut ke halaman berikutnya, takutnya terlalu boros. Nulis aja galau nih.

Sepertinya perasaan tersebut sudah muncul lama banget. Akhirnya tahun lalu, saat pandemi dan saat kantor saya kembali melakukan WFO (work from office), saya memikirkan cara untuk menghilangkan kegalauan saya akan buku catetan. Nah, tiba-tiba saya kepikiran, “Ngga mungkin hanya saya saja yang punya perasaan seperti ini. Biasanya orang Jepang dengan produk-produknya memikirkan hal-hal receh seperti ini.” Akhirnya saya coba googling buku-buku tulis/catatan Made in Japan yang bisa menjadi solusi atas kegalauan saya. Dan, ternyata, ada doooong!

Twin Ring Notebook / Edge Title: Designed for people in pursuit of functionality
Panduan cara memakai note book title edge ini (ada di halaman ke-2 bukunya)

Hahaha. Sudah kuduga, produk Jepang biasanya memang mengakomodir pikiran-pikiran atau masalah-masalah orang sampai hal-hal terkecil demi peningkatan efisiensi dan efektifitas di kehidupan sehari-hari. Saya memahami karakteristik produk-produk Jepang ini saat tinggal di sana di tahun 2012-2014. Beberapa produk yang saya ingat dan masih dipakai hingga saat ini:

1. Pengaduk beras biar tangan kita ngga basah dan bisa nahan berasnya saat kita ngeluarin air cucian berasnya (panjang banget deskripsi alatnya);

2. Wadah buat nyuci sayur dan ada lubang-lubang pengeringnya (double wadah);

3. Alat penyemprot air portabel Panasonic buat dipakai saat ketemu “WC kering” (WC yang hanya menyediakan tissue untuk media bersih-bersih). Ini sengaja saya beli sebelum pindah ke Singapura di tahun 2014, setelah saya googling kalau WC di Singapura umumnya wc kering

Okey, kembali ke note book yang saya cari-cari ini, produk ini buatan perusahaan stationery yang cukup terkenal dan premium di Jepang: Kokuyo. Intinya di tiap halaman note book ini, ada space khusus di pinggir halaman untuk menuliskan subjek rapat/ judul dan tanggal (betul-betul spesifik dan sesuai dengan apa yang saya cari!).

Untuk kualitasnya, wow, saya sangat terkesima dan jadi ngga bisa pindah ke lain buku. Kualitas kertasnya itu sangat bagus dan teksturnya sangat halus. Tinta tebal pun tidak tembus ke belakang kertas. Lalu saat menggoreskan pulpen, berasa nagih untuk menulis terus dan terus. Tapi, seriusan, saya mengalami sensasi seperti itu. Kalau bahasa Norwegia-nya, ada sensasi ngageleser 😜. Hehe. Apalagi untuk bidang pekerjaan saya membutuhkan gambar-gambar sketsa untuk menganalisis masalah atau mendesain struktur, sangat enak untuk menggambar di kertas Kokuyo ini.

Ternyata, saya juga baru sadar kalau saya adalah pengguna Kokuyo sejak lama. Saya baru ingat dulu pernah beli Graph Paper merek Kokuyo di Jepang dan masih ada sampai sekarang. Lalu, saat awal pindah ke Jakarta di tahun 2019, saya membeli pocket notebook karena suka dengan tekstur kertasnya. Ternyata itu mereknya Kokuyo dengan nama varian: Campus. Akhirnya, minggu ini saya membeli lagi Twin Ring Notebook karena notebook yang sekarang sudah hampir habis. Saya membeli via Bukalapak, di akun resmi Uni-Kokuyo.

Oia, saya juga menggunakan pulpen Uni Jetstream (sepertinya masih satu grup dengan Kokuyo). Pulpen ini saya dapatkan dari hadiah ulang tahun di proyek saya yang dulu. Pulpennya masih awet sampai sekarang, walaupun gripnya sudah diganti dengan hansaplast. Sebelum saya tahu ada counter Uni-Kokuyo di Indonesia, saya pernah nitip isi pulpennya ke bos saya saat dia cuti ke Jepang. Ternyata anaknya bos saya bilang itu pulpen yang paling bagus, pantesan enak dan lancar banget saat digunakan. FYI, anak bos saya itu kolektor pulpen. Lucu juga ya hobinya 😀.

Semoga sharing-sharing saya ini membantu anda yang galau memilih note book. Cheers! 😎

Mulai menjadi KOKUYO addict. Hehehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *