5 Bahasa Kasih

Tidak ada ilmu yang sia-sia. Justru kita butuh usaha yang ekstra keras untuk menguasai ilmu yang masih tidak tercakup meski digoreskan dengan laut sebagai tinta dan pepohonan sebagai pena.

Buku ini salah satu buku rekomendasi untuk relationship improvement. Cukup sulit menadapatkan buku ini di toko buku-toko buku utama, karena sepertinya sudah tidak dicetak lagi secara “resmi.” Akhirnya saya membeli buku ini via Shopee. Dan memang benar, versi yang saya dapat ini versi “tidak resmi” 🤫. Mungkin saya bisa dapat versi asli dari kindle atau toko buku impor, tapi kalau berbahasa Inggris, saya perlu “bandwidth otak” yang lebih besar untuk bisa selesai baca buku ini dengan cepat😁

Lima Bahasa Kasih oleh Gary Chapman

Penulis buku ini, Gary Chapman, adalah seorang marriage consultant dan juga pendeta di Amerika Serikat. Melihat dari tanggal terbitnya, buku ini pertama kali diterbitkan di tahun 1996 dan menjadi buku populer yang bisa menjelaskan tentang hubungan antar manusia (human relationships). Buku ini menarik karena membedah hal-hal yang biasa kita rasakan dalam hubungan antar manusia (terhadap pasangan, orang tua, atau anak) dengan contoh kasus dan dijelaskan secara ilmiah sehingga masuk akal. Dari situ kita bisa mengerti bagaimana cara meningkatkan kualitas hubungan kita.

Menariknya juga, buku ini membahas tentang cinta dan jatuh cinta. Pernah penasaran kan bagaimana seseorang bisa menjadi bucin* 😉 saat ketemu orang yang dikecengin atau dipacarin? Atau penasaran juga kenapa ada satu periode setelah menjalin hubungan, seakan-akan rasa cinta itu jadi hilang? Ada satu bagian di buku ini yang menjelaskan tentang fenomena tersebut. Menurut beberapa peneliti, diantaranya Scott Peck dan psikolog Dorothy Tennov, pengalaman “jatuh cinta” itu bukanlah cinta. Pengalaman jatuh cinta bukanlah tindakan yang dilakukan dengan kemauan dan kesadaran. We take it for granted. Dr. Peck menjelaskan lebih lanjut bahwa itu seperti mekanisme alam (yang secara genetis dibawa tubuh manusia) untuk memunculkan keinginan berkembang biak untuk kelestarian spesies. Jadi pengalaman jatuh cinta ini akan menurun atau menghilang sering berjalannya waktu. Untuk memelihara hubungan yang baik, secara sadar kita harus memilih, untuk memberikan cinta.

Nah, buku ini menyimpulkan ada lima jenis bahasa yang bisa diterima manusia dalam rangka mengekspresikan kasih sayang, yaitu:

  • Kata-kata pendukung
  • Saat-saat berkesan
  • Hadiah
  • Pelayanan
  • Sentuhan fisik

Menurut Gary Chapman ini, setiap dari kita setidaknya memiliki dua bahasa kasih yang utama. Nah, jika pasangan/orang tua berhasil menemukan tipe bahasa yang dapat dipersepsi pasangannya, penyampaian kasih sayangnya akan sangat efektif. Tiap orang dibesarkan di lingkungan yang berbeda. Jika seseorang misalnya, selalu diberikan pujian atau rasa kasih sayang dengan kata-kata oleh orang tuanya, kemungkinan besar dia akan sangat responsif jika diberikan kata-kata pendukung oleh pasangannya nanti, karena bahasa kasih sayangnya adalah kata-kata. Tapi bisa jadi juga ada seseorang yang merasa sudah memberikan cintanya dengan cara memasak, membersihkan rumah, dll. (karena bahasa kasih sayangnya adalah pelayanan) namun tidak diapresiasi pasangannya karena mereka memiliki bahasa yang berbeda. Sehingga meskipun pasnagannya dia layani, dia tidak merasa diberi cinta.

Saat-saat berkesan,” adalah bahasa kasih bagi pasangan yang merasa dicintai saat dia mendapatkan waktu bersama. Seperti pergi ke bioskop, dinner, hang out, atau se-simple doing nothing together. Untuk bahasa kasih “hadiah“, sudah cukup jelas sepertinya. Ini bahasa kasih dimana seseorang akan merasakan dicintai kalau dia diberi hadiah. Sedangkan “sentuhan fisik” adalah dimana seseorang lebih merasa dicintai apabila dia dipeluk, dan sebagainya :p

Secara keseluruhan buku ini cukup praktis dan kisah-kisah yang disajikan (berdasarkan pengalaman nyata) juga cukup inspiratif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *