Kaleidoskop 2021: Persiapan untuk Comeback

Comeback adalah kondisi seperti Jack Sparrow di Pirates of Caribbean 3: At World’s End saat kembali dari Davy Jones’ Locker bersama kapal Black Pearl-nya. Lalu berhasil mengalahkan koalisi Armada EIC-nya Lord Beckett dan Davy Jones.

Atau seperti squad MU yang hampir kalah dari Bayern Munich di final UEFA Champions League tahun 1999. Squad tersebut melakukan comeback dan mencetak 2 late goal sehingga menutup pertandingan dengan kemenangan 2-1 (wah kapan nih MU masuk final Liga Champions lagi… hiks).

Atau contoh yang paling baru, seperti Max Verstappen yang akhirnya menjuarai Grand Prix F1 2021 dengan duel di lap terakhir vs Lewis Hamilton di Abu Dhabi setelah sebelumnya tertinggal jauh. Kemenangan itu buah dari kegigihan, strategi, kerja sama tim, dan juga kondisi yang bisa dimanfaatkan dengan baik.

Duel Verstappen & Hamilton di GP Abu Dhabi 2021 (sumber: sportsmax.tv)

Dalam hidup ini kita juga tidak akan lepas dari ujian-ujian yang menerjang seakan-akan seperti “menghabisi kita.” Ujian tersebut akan hadir saat kita berada di kondisi “bawah” maupun “atas” di roda kehidupan kita. Ujian tidak akan kita terima kalau kita tidak sanggup menghadapinya. Oleh karena itu yakinlah kita pasti bisa menghadapinya. Bahkan di saat seperti tidak ada harapan, bertahanlah, dan kerahkan segala kemampuan yang kita miliki untuk “comeback”. Menyerah hanya akan memberi kepuasan/kelegaan sesaat tapi mengakibatkan penyesalan yang panjang karena kita tidak tahu titik teratas kemampuan kita.

Sama seperti di tahun-tahun sebelumnya dan seperti orang lain juga, di tahun 2021 ujian-ujian datang menerjang. Setiap ujian itu pada akhirnya membawa sebuah blessing in disguise, sebuah makna yang tersirat, hikmah, atau sebuah kado bagi saya.

Beberapa hikmah yang saya dapat di tahun ini diantaranya:

1. Slowdown

Buat saya yang mengalami pace kerja yang cukup tinggi, kadang secara tidak sadar kondisi tersebut menarik pace kehidupan sehari-hari menjadi cepat juga. Saya pernah dinasehati untuk slowdown. Istilah ini juga menjadi tema utama di buku “The Things You Can See Only When You Slow Down.

Saat berada di ruang publik, usahakan untuk disconnect/offline, dan berbaur dengan lingkungan. Atau setidaknya cukup melatih diri kita untuk merasakan, berempati, dan mengapresiasi lingkungan sekitar. Banyak contoh yang saya alami dan lakukan untuk mengikuti nasehat tersebut, seperti ikut menikmati dengan mengamati perlombaan 17-an anak-anak di sekitar rumah, atau ikut pengajian anak dan remaja di mesjid, atau hanya sekedar tetap tenang saat taksi online yang saya naiki salah jalur, padahal saya sedang buru-buru menuju stasiun dan mencoba menikmati pemandangan di jalur yang salah tersebut. Pada akhirnya akan ada kejadian yang tidak bisa kita kontrol, kita hanya bisa pasrah dan mengambil makna dari kejadian tersebut dan itulah pelajaran nomer berikutnya yang saya dapat tahun ini.

2. Serenity Prayer

Saya kenal istilah ini dari buku yang saya baca (tapi lupa buku mana. Hehe… di antara Man’s Search for a Meaning, Personality Plus, atau Healing and Recovery). Serenity prayer adalah sebuah puisi atau doa kepada Tuhan yang isinya meminta diberi keberanian untuk melakukan perubahan pada sesuatu yang bisa kita kendalikan, kemampuan untuk menerima sesuatu yang di luar kendali kita, dan kebijaksanaan untuk dapat membedakan mana hal yang bisa kita kendalikan dan mana yang tidak tersebut.

Untuk hal yang bisa kita kendalikan, kita perlu berdaya dan berani untuk take action. Sedangkan untuk hal yang tidak bisa kita kendalikan, mintalah sebuah kemampuan untuk pasrah: melepaskan dan menyerahkan kepada yang Maha Kuasa. Poin terakhir ini seperti sebuah kontradiksi dengan pesan all-out untuk comeback saya di awal tulisan. Namun, begitulah yang kadang terjadi. Untuk punya kebijaksanaan ini, kuncinya adalah ilmu. Tidak ada masalah yang bisa diselesaikan tanpa ilmu.

3.Perjalanan hidup ini hanya dilalui oleh kita seorang

Dalam perjalanan ini, apapun yang dianugerahkan atau dipertemukan dengan kita, entah itu keluarga yang baik, teman yang baik, atau orang yang buruk, kondisi yang mengenakan, atau tidak mengenakan. Regardless hal-hal tersebut, subjek perjalanannya adalah kita (saya, atau kamu sebagai pembaca). Kejadian apapun yang menimpa kita, itu sifatnya netral. Respon kita lah yang menentukan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu mencari makna atau hikmah dari setiap kejadian. Kadang ada orang yang dihadirkan ke dalam hidup kita untuk kita contoh. Atau ada kejadian yang menimpa kita, yang diskenariokan Allah SWT untuk menempa diri kita agar menjadi pribadi yang lebih tangguh dan siap untuk menghadapi ujian atau tantangan yang lebih besar.

4. Sabar dan syukur

Ini juga dua kunci untuk bisa survive dalam hidup ini. Sabar, sudah pasti diperlukan untuk bisa melewati ujian-ujian. Dan, nikmat pun kadang datang dalam bentuk cobaan (baca: Menjemput nikmat dengan syukur dan sabar). Sedangkan untuk syukur, pikiran kita harus selalu waspada untuk selalu mencari alasan untuk bersyukur. Kadang kita bisa menciptakan banyak excuse jika melakukan kesalahan. Maka, hal yang sama juga bisa dilakukan untuk mencari-cari beribu alasan yang dapat membuat kita bersyukur atas segala kondisi. Sesungguhnya syukur ini adalah pengikat nikmat. Jangan sampai kita dijatuhkan dulu untuk bisa bersyukur. Atau mengalami sesuatu yang diambil dari kita (kehilangan) untuk tahu seberapa nikmat sesuatu yang kita miliki atau pernah dimiliki tersebut.

Siapa yang tidak bisa menghargai betapa besarnya nilai suatu nikmat, maka dia akan menyadari betapa berharganya nikmat tersebut setelah ia hilang dari genggamannya

Syarah Al-Hikam No. 212 oleh Aa Gym

Saya yakin setiap orang juga mendapatkan blessing in disguise dari ujian-ujian yang dihadapinya. Tahun ini memang tahun yang berat. Banyak juga yang mengalaminya sebagai tahun duka, saat kehilangan keluarga atau orang terkasih karena pandemi dan yang lainnya. Semoga kita bisa menjadikan pengalaman yang didapat di tahun ini sebagai bekal untuk “comeback” di tahun depan dan tahun-tahun berikutnya.

Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat*
Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna

Alhamdulillah ala kulli hal**
Segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan

2021: Rampes!

2022: Let’s comeback. Stronger!

Argo Parahyangan, GMR-BD
31 Desember 2021

*) Diucapkan Rasulullah SAW saat menerima nikmat

**) Diucapkan Rasulullah SAW saat menghadapi situasi yang tidak mengenakkan

Definisi comeback dari kamus Merriam-Webster: a return to a former position or condition (as of success or prosperity) : RECOVERY, REVIVAL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *